🦎 Gambarkan Diagram Sel Yang Memiliki Jumlah Kromosom 4 Aa Xyy

Kariotipeadalah susunan jumlah dan jenis kromosom pada makhluk hidup. Contoh pada manusia terdiri 46 kromosom. Maka kariotipe kromosom pada: 1. Sel somatis/tubuh (46) = 44 Autosom + 2 Gonosom a. Sel somatis / tubuh Pria (46) = 44 A + XY dapat ditulis 22 AA + XY. b. Sel somatis / tubuh wanita (46) = 44A + XX dapat ditulis 22 AA + XX Gambarkandiagram sel yang memiliki jumlah kromosom 4 AA + XYY Pembahasan: Untuk diagram sel yang memiliki jumlah kromosom 4 AA + XYY bisa kita gambar seperti berikut Email : nanangnurulhidayat@gmail.com. WA /LINE : 081 669 2375. Share : Post a Comment for "Gambarkan diagram sel yang memiliki jumlah kromosom 4 AA + XYY" Newer Posts b Sebelum tahap metafase datang tahap profase seperti yang ditunjukkan pada gambar. Pada profase, serat gelendong mulai terbentuk dan kromatin memadat membentuk kromosom dan membran inti mulai menghilang. Soal: Diagram yang diberikan merupakan tahap selama pembelahan sel. Pelajari hal yang sama dan jawab pertanyaan berikut. Manusiamemiliki 22 pasang autosom. Banyak organisme juga memiliki sepasang kromosom seks , yang berbeda antara pria dan wanita. Orang mungkin juga bertanya, berapa banyak kromosom dalam sel tumbuhan? Jika jumlah kromosom diploid tanaman berbunga adalah 24, maka sel somatik tanaman masing - masing mengandung 24 kromosom (12 ibu dan 12 ayah). StrukturKromosom - Pengertian, Bagian, Jenis, Letak Dan Jumlah - Kromosom berasal dari sebuah kata chrome yang memiliki arti yakni berwarna dan soma yang artinya badan. Oleh karena itu, kromosom dapar diartikan sebagai badan yang menyerap warna. Kromosom terdapat pada nukleus "Inti Sel" setiap sel. Inimengubah sel diploid — satu dengan dua set kromosom menjadi sel haploid — yang memiliki satu set kromosom. Ia bertanggung jawab atas produksi gamet—sel kelamin, atau sperma dan telur. Oleh karena itu, pembelahan sel yang menghasilkan setengah jumlah kromosom dalam sel anak adalah meiosis. Hewanapa yang memiliki jumlah kromosom paling sedikit? Sampai saat ini, organisme dengan jumlah kromosom paling sedikit adalah semut Australia jantan, Myrmecia pilosula, dengan satu kromosom per sel (semut jantan umumnya haploid—yaitu, mereka memiliki setengah jumlah kromosom normal sedangkan semut betina memiliki dua kromosom. per sel). claramatikaSel dengan jumlah kromosom 4AA + XYY merupakan sel yang mengalami kelainan karena penambahan kromosom Y. Kelainan ini akibat adanya gagal pisah pada saat pembentukan gamet. Pembahasan Kromosom berupa benang benang halus yang berada di dalam nukleus dan akan memadat dan memendek pada saat proses pembelahan sel. Gambarkandiagram sel yang memiliki jumlah kromosom 4 AA + XYY. RD R. Dwi Master Teacher Jawaban terverifikasi Pembahasan Apabila jumlah kromosom suatu individu disimbolkan dengan 4 AA + XYY berarti jumlah kromosomnya terdiri dari 4 pasang autosom atau 8 buah autosom dan tiga gonosom yaitu XYY. Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! . Struktur Kromosom Adalah Fungsi, Jenis, Susunan dan Jumlah – Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik. Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat, karena sifat-sifat makhluk hidup pada dasarnya tersimpan di dalam DNA yang terdapat di dalam kromosom. Nama kromosom diberikan oleh Waldeyer pada tahun 1888, sedang Morgan pada tahun 1933 menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan materi-materi genetik. Kromosom hanya dapat diamati dengan mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau meiosis. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 5 Panca Indra Fisiologi Fungsi, Gambar, Dan Bagiannya Lengkap Pengertian Kromosom Kromosom dalam bahasan Yunani Chroma, warna dan Soma, badan, adalah struktur didalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan Informasi genetic suatu Organisme seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada beberapa deret dan termasuk gen unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom pertama kali dikemukakan oleh seorang yang bernama W. Waldeyer pada tahun 1888, kromosom ini terdapat pada nukleus inti sel setiap sel. Didalam inti sel terdapat kompleks DNA dan protein yang membentuk struktur benang-benang halus dan mudah dengan pewarna tertentu yang disebut kromatin, pada saat sel tersebut akan membelah benang kromatin ini memendek dan menebal dan membentuk struktur pada inilah yang dinamakan Kromosom. Fungsi Kromosom Pada Kromosom berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 2 yaitu Kromosom Tubuh autosom = A ialah kromosom yang berfungsi mengendalikan sifat-sifat tubuh. Kromosom Seks genosom ialah kromosom yang menentukan jenis kelamin. Susunan Kromosom Susunan kromosom adalah benang kromatin yang terdiri dari DNA asam deoksiribonukleat, RNA hasil transkripsi dan protein bersifat histon atau asam dan non histon atau basa. Tiap kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya berupa untai ganda sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua molekul DNA. Pada manusia memasukkan paling sedikit 7 protein penyusun kromosom , sedangkan protein yang lain tidak mendapatkan tempat dalam kromosom. Salah satu protein, CENP-A, sangat mirip dengan histon H dan dianggap menggantikan histon ini dalam sentromer nukleosom. Bagian fungsi sentromer itu sendiri dinyatakan dengan mikroskop elektron, yang ditunjukkan dalam pembelahan sel pada bagian yang seperti piringan yaitu kinetokor, bagian itu sudah ada pada permukaan kromosom dalam daerah sentromer, struktur tambahannya mikrotubul, yang memancarkan dari kumparan tubuh yang lokasinya pada permukaan inti dan dapat digambarkan berupa kromosom yang bercabang yang masuk dalam nuklei. Bagian dari kinetokor menyusun alphoid DNA ditambah CENP-A dan protein lainnya, tetapi struktur ini tidak dapat dideskripsikan secara detail. Bagian penting kedua dari kromosom yaitu daerah terminal atau disebut telomer. Telomer itu penting karena sebagai tanda sasaran terakhir dari kromosom dan untuk memungkinkan sel membedakan daerah akhir ynag disebabkan oleh kerusakan DNA terbuat dari 100 salinan ynag berulang-ulang motifnya, 5’-TTAGGG-3’ pada manusia, dengan perpanjangan yang pendek dari ujung 3’ double-stranded molekul DNA. Dua protein khusus terjepit pada ulangan sekuen dalam telomer manusia yang dinamakan TRF1, yang membantu mengatur lengan telomer manusia dan TRF2 mempertahankan perpanjangan single-strand. Jika TRF2 in aktif lalu perpanjangan hilang dan 2 polinukleotida menyatu bersama dalam hubungan kovalen. Protein telomer yang lain menganggap bentuk hubungan antara telomer dan perifer dari nukleus, merupakan lokasi kromosom terakhir. Kromosom pada organisme eukariotik tersusun dari bagian-bagian berikut DNA-DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan kromosom. RNA RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan kromosom. Protein Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston yang bersifat asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom sehingga menjadi pudar dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopian DNA. Protein penyusun kromosom ada dua macam Protein Histon Protein histon bersifat basa. Protein Histon yang telah terbungkus DNA disebut Nukleosom. Protein Non Histon Protein non histon bersifat asam. Pada sel prokariotik,bahan-bahan kromosom terdapat didaerah inti dan pembelahan sel terjadi secara langsung pembelahan biner Pada sel eukariotik bahan-bahan kromosom tersebar merata di dalam sitoplasma dan pembelahan sel terjadi melalui tahap mitosis dan meiosis Julia, 2009. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kingdom Protista Mirip Jamur, Hewan, Tumbuhan, Dan Ciri Juga Klasifikasinya Struktur Kromosom Struktur kromosom dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian sentromer dan bagian lengan. Sentromer Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut juga kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong spindle fober. Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase. Dan Sentromer merupakan salah satu bagian dari kromosom yang berfungsi untuk melekatkan kromosom pada benang spindel pembelahan sehingga dapat bergerak dari bidang ekuator ke arah kutub masing-masing. Lengan Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema. Bagian kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi untuk membawa sifat keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer merupakan bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata. Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom dan lekukan kedua pangkal dari kromonemata. Fungsi lekukan kedua adalah tempat terbentuknya nukleolus. Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan yang disebut satelit, satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom. Sentromer adalah bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2 bagian lengan kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus. Pada sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel. Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang spindel Mader, Silvia, 1995 Secara umum sebuah kromosom terdiri atas bagian-bagian kromonema, kromorner, sentromer, lekukan kedua, telomer, dan satelit. Struktur kromosom yaitu Kromonema berupa pita spiral yang terdapat penebalan. Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Di dalam kromomer terdapat protein yang mengandung molekul DNA. Berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan sehingga disebut sebagailokus gen. Sentromer adalah bagian kromosom yang menyempit dan tampak lebih terang. Di dalam sentromer terdapat granula kecil yang disebutsferus. Telomer adalah bagian ujung-ujung kromosom yang menghalang-halangi bersambungnya ujung kromosom yang satu dengan kromosom yang lain. Satelit adalah suatu tambahan atau tonjolan yang terdapat pada ujung kromosom. Tidak semua kromosom mempunyai satelit Suryo, 1994. Bahan penyusun kromosom adalah kromatin. Bagian dari kromosom yang tidak padat dan membawa gen-gen disebut eukromatin, sedang bagian lainnya yang tetap padat disebut heterokromatin. Dengan pembesaran yang kuat lengan kromosom memperlihatkan bahwa kromomer tampak seperti manik-manik yang berjajar rapat. Kromomer ini sebagai bahan nukleoprotein yang mengendap. Protein penyusun kromosom ada dua macam yaitu proteinhiston yang bersifat basa dan non histon yang bersifat asam. Protein histon dan non histon ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom menjadi padat dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopian DNA menjadi RNA. Gambaran struktur kromosom ini dapat dilihat pada gambar Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lengan pendek p dan lengan panjang q. Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut sentromer atau lekukan pertama centromere dan pada masing-masing kromatid terdapat bagian yang disebut kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya kromosom dengan benang-benang spidel. Pada beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat dilihat adanya lekukan kearah dalam lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan lekukan ini dinamakan lekukan sekunder secondary constriction. Pada lekukan sekunder terdapat senyawa pembentuk nucleolus anak inti, sehingga lekukan ini juga disebut nucleolar organizer. Di dalam kromatid tampak adanya dua pita berbentuk spiral yang disebut kromonema jamak kromonemata. Pada kromonemata terdapat penebalan-penebalan yang disebut kromomer. Bahan dasar dari lengan kromosom tempat kromonemata terletak dinamakan matriks. Selanjutnya bagian dari ujung-ujung kromosom disebut telomere yang berfungsi mengahalang-halangi bersambungnya kromosom satu dengan lainnya Suryo,1994. Pada sel eukariotik kromosom terkondensasi melalui pengemasan packing DNA secara bertahap yang terdiri dari DNA, RNA, dan protein. Kemudian eukariot seperti bakteri juga mempunyai satu atau lebih plasmid. Plasmid adalah DNA ekstrak kromosomal kecil berbentuk sirkuler dan dapat mengkode 20-100 protein. Semua gen esensial bakteri terdapat pada kromosom DNA untai ganda yang berbentuk sirkuler danterletak di daerah nukleoid pada sitoplasma. Kromosom bakteri diyakini terikat pada membran plasma dan mengkodekan antara 1000-5000 protein Schaum’s, 2006. Kromosom eukariot, yang telah kita ketahui berbentuk linier, ternyata dapat dikelompokkan menurut kedudukan sentromirnya. Sentromir adalah suatu daerah pada kromosom yang merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel dari sentriol selama berlangsungnya pembelahan sel. Dilihat dari kedudukan sentromirnya, dikenal ada tiga macam struktur kromosom eukariot, yaitu metasentrik, submetasentrik, dan akrosentrik. Struktur kromosom ini dapat dilihat dengan jelas ketika pembelahan sel berada pada tahap anafase Fabioqta, 2009. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kingdom Protista Mirip Jamur, Hewan, Tumbuhan, Dan Ciri Juga Klasifikasinya Organisasi Kromosom Bagian utama dari sebuah sel terdiri atas nukleus dan sitoplasma. Di dalam nukleus terdapat benang-benang halus yang disebut kromatin. Bila sel siap membelah, benang-benang halus tersebut itu dipintal dan membentuk kromosom. Kromosom adalah suatu struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA. Struktur padat kromosom hanya dapat terlihat dengan jelas pada tahap metafase saat pembelahan sel. Nukleosom unit Dasar Kromosom Nukleosom dijumpai pada semua kromosom eukariot. Telah dikatakan bahwa nukleosom merupakan struktur yang paling sederhana dalam pengemasan DNA eukariot. Pengemasan terjadi dengan cara pelilitan DNA di sekeliling sumbu nukleosom, yang merupakan oktamer protein basa berukuran kecil dan disebut histon sumbu. Protein histon sumbu ini bersifat basa atau bermuatan positif karena banyak mengandung asam amino arginin dan lisin. Cara penyusunan molekul DNA dan protein dalam kromosom sebenarnya cukup rumit. Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada tahap profase. Secara ringkas pengemasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon menjadi suatu bentukan yang disebut unit nukleosom. Ada empat macam histon sumbu yang menyusun sumbu nukleosom, yaitu H2A, H2B, H3, dan H4. Keempat macam histon ini berada dalam bentuk oktamer karena masing-masing terdiri atas dua molekul. Selain itu, ada satu macam histon lagi, yaitu H1, yang letaknya bukan di sumbu nukleosom, melainkan di bagian tepi nukleosom. Dengan adanya molekul H1 ini, ukuran nukleosom menjadi lebih besar 20 pb dan biasanya disebut dengan kromatosom. Setiap untai DNA sepanjang 146 pb mengelilingi satu sumbu nukleosom, sementara bagian-bagian DNA lainnya menjadi penghubung linker antara satu sumbu nukleosom dan sumbu nukleosom berikutnya. Pelilitan DNA di sekeliling sumbu nukleosom berlangsung dengan arah ke kiri atau terjadi superkoiling negatif. Pelilitan terjadi demikian kuat karena DNA bermuatan negatif, sedangkan histon sumbu bermuatan positif. Unit-unit nukleosom tersusun padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang kromatin. Benang-benang kromatin tersusun memadat menjadi lengan kromatid. Lengan kromatid kembar disebut kromosom. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Ikat Pengertian, Materi Lengkap, Fungsi, Komponen Dan Jenisnya Morfologi Kromosom Ukuran Dan Bentuk kromosom Kromosom akan lebih mudah dapat dilihat apabila digunakan teknik pewarnaan yang khusus selama nukleus membelah. Ini disebabkan karena pada saat itu kromosom mengadakan kontraksi sehingga menjadi lebih tebal, lagi pula dapat mengisap zat warna lebih baik daripada kromosom yang terdapat di dalam inti istirahat. Ukuran kromosom sangat bervariasi dari suatu spesies ke spesies lainnya. Panjangnya antara 12-50 mikron sedangkan diameternya antara 0,2-20 mikron. Ukuran berbagai kromosom yang terdapat dalam sebuah sel tidak pernah sama. Umumnya kromosom pada sel yang mempunyai jumlah sedikit, berukuran lebih besar dari pada kromosom sel dengan jumlah kromosom lebih banyak. Bentuk kromosom juga bervariasi. Berdasarkan letak sentromer pada kromosom, maka kromosom dapat dibedakan menjadi 4 bentuk, yaitu Kromosom Metasentris Yaitu kromosom yang meiliki sentromer di bagian tengah median, sehingga kromosom terbagi atas 2 lengan yang sama panjang. Pada saat anaphase, kromosom metasentris akan tampak berbentuk seperti huruf V apabila kromosom membengkok pada lekukan primer. Kromosom submetasentris Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer di dekat bagian tengah sub median, sehingga kromosom terbagi atas dua lengan yang sama panjang. Pada saat anaphase kromosom akan berbentuk huruf J atau L. Kromosom subtelosentris akrosentris Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer di dekat ujung lengan kromosom sub terminal. Kromosom ini biasanya tidak membengkok dan akan berbentuk lurus. Dimana satu lengan kromosom sangat panjang, sedang lengan yang lainnya sangat pendek. Kromosom Telosentris Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer disalah satu ujung lengan kromosom terminal, sehingga kromosom tampak hanya mempunyai satu lengan saja dan berbentuk seperti batang Prawihartono, dkk, 1988. Secara garis besar bentuk-bentuk kromosom ini dapat dilihat pada gambar A B C D Jenis Kromosom dan Karyotype Kromosom oraganisme eukariotik umumnya dibedakan dalam dua tipe yaitu autosom atau kromosom soma dan gonosom atau seks kromosom. a Autosom Untuk memahami apa itu autosom kita lihat misalnya pada kromosom manusia. Pada manusia jumlah kromosom adalah 46 buah atau 23 pasang. Dari ke -46 buah kromosom itu 44 buah diantaranya merupakan autosom, sementara dua yang lain adalah gonosom. Autosom merupakan kromosom yang tidak berkaitan dengan penentuan jenis kelamin. Contohnya misalnya lalat buah Dorsophyla melanogaster yang mempunyai 8 buah kromosom, 6 buah diantaranya adalah autosom. Autosom dijumpai pada semua individu baik pada organisme jantan maupun betina. Apabila gen-gen yang berperan dalam keturunan terletak pada autosom, maka sistem pewarisannya disebut pewarisan autosomal, sedangkan apabila gen-gen terletak pada kromosom kelamin, maka sistem pewarisannya disebut pewarisan kromosom kelamin. b Gonosom atau kromosom kelamin sex chromosome Dua di antara 46 kromosom manusia merupakan kromosom yang berkaitan dengan penentuan jenis kelamin. Demikian pula pada Lalat buah Drosophyla melanogaster. Dua kromosom yang menentukan jenis kelamin itulah yang disebut dengangonosom atau seks kromosom. Pada individu betina seks kromosom berupa sepasang dan berbentuk batang serta disimbolkan dengan huruf X kromosom X. Pada individu jantan hanya dijumpai 1 buah kromosom X, sedangkan 1 buah lagi adalah kromosom Y yang berbentuk bengkok. Karena pada manusia inti sel tubuhnya mengandung 46 buah kromosom, terdiri atas 44 22 pasang autosom dan 2 1 pasang kromosom-X sehingga formula kromosom untuk orang perempuan adalah 22AA + XX atau ditulis 46A + XX atau 46,XX. Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom + 1 kromosom X + 1 kromosom-Y sehingga formula kromosom untuk orang laki-laki adalah 22AA + XY atau ditulis 46A + XY, atau 46, XY. Jumlah kromosom setiap species memiliki jumlah kromosom tertentu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Fungsi Kerongkongan Pada Manusia Serta Penjelasan Dan Gambarnya Species yang memiliki jumlah kromosom yang sama atau hampir sama tidak menggambarkan bahwa species -species tersebut memiliki banyak kesamaan ciri atau berkerabat dekat. Misalnya antara padi dan pinus sama -sama memiliki 24 kromosom 12 pasang tetapi kedua nya memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda. Demikian pula antara kucing dengan Hydra yang sama-sama memiliki 32 kromosom. Apalagi antara bawang merah denganPlanaria cacing pipih yang sama-sama mempunyai 16 kromosom. Tabel berikut merupakan contoh beberapa jenis species tumbuhan dengan jumlah kromosom yang dimiliki Suryo,1994. Kromosom-kromosom yang disusun dan diurutkan berdasarkan ukuran dan bentuknya, maka akan diperoleh suatu gambaran yang disebut karyotype. Karyotype berasal dari kata karyon yang berarti inti dan typos yang berarti bentuk. Karyotype ini dapat menggambarkan karakter-karakter kromosom yang dipelajari yang meliputi jumlah kromosom, panjang lengan pendek kromosom p panjang lengan panjang kromosom q, panjang absolute kromosom p+q, nilai indeks sentromer IS atau HNPS Harga Numerik Posisi Sentromer, rasio pasangan kromosom absolute terpanjang dan terpendek R , ukuran dan letak satelit, dan formula karyotype. Analisis karyotype mempunyai peranan yang penting dalam menetapkan keaslian suatu populasi, menerangkan sejarah evolusi, diagnosis kelainan genetik, dan lain sebagainya. Secara umum autosom dan kromosom kelamin dapat dilihat pada gambar Jumlah Kromosom Setiap species memiliki jumlah kromosom tertentu. Species yang memiliki jumlah kromosom yang sama atau hampir sama tidak menggambarkan bahwa species-species tersebut memiliki banyak kesamaan ciri atau berkerabat dekat. Misalnya antara padi dan pinus sama-sama memiliki 24 kromosom 12 pasang tetapi kedua nya memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda. Demikian pula antara kucing dengan hydra yang sama-sama memiliki 32 kromosom. Apalagi antara bawang merah denganPlanaria cacing pipih yang sama-sama mempunyai 16 kromosom. Tabel berikut merupakan contoh beberapa jenis species tumbuhan dengan jumlah kromosom yang dimiliki No Organisme Jumlah Kromosom Jumlah Pasang 1 Kubis 12 6 2 Bawang Merah 16 8 3 Jagung 20 10 4 Padi 24 12 5 Pinus 24 12 6 Bunga Matahari 34 17 7 Tembakau 48 24 8 Kentang 48 24 9 Kapas 52 26 10 Tebu 86 43 Tabel berikut merupakan contoh beberapa jenis species hewan dan manusia dengan jumlah kromosom yang dimiliki No Organisme Jumlah Kromosom Jumlah Pasang 1 Lalat Buah 8 4 2 Planaria 16 8 3 Kucing 32 16 4 Hydra 32 16 5 Cacing Tanah 36 18 6 Mencit 40 20 7 Kera 42 21 8 Manusia 46 23 9 Amoeba 50 25 10 Lembu 60 30 11 Marmut 64 32 12 Kuda 64 32 13 Anjing 78 39 14 Merpati 80 40 15 Ikan Mas 94 47 Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan Alami Dan Buatan Serta Contohnya Ploidi dan Mutasi Kromosom serta Kelainan Jumlah Kromosom Untuk mempermudah mempelajarai kromosom suatu organisme biasanya dikelompokkan dan ditata sehingga dihasilkan jumlah dan urutan pasangan yang tertentu. Pengelompokan ini disebut dengan kariotipe. Kariotipe adalah pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom dari sel somatik. Jumlah macam kromosom disebut ploidi atau set, perangkat atau genom. Dalam sel tubuh setiap kromosom terdapat berpasangan, berarti terdiri 2 set sehingga disebut diploid 2n. sebaliknya, pada sel gamet satu sel kelamin memiliki kromosom tidak berpasangan, berarti terdapat satu set kromosom sehingga disebut haploid 1n. Dengan menganalisis kariotipe suatu individu bisa diketahui kondisi organisme tersebut secara genetis, apakah memiliki komposisi kromosom yang normal atau mengalami kelainan. Pada kromosom manusia, karena berjumlah 23 pasang maka diurutkan dari nomor 1–23. Satu set kromosom yang berjumlah 23 inilah yang disebut dengan ploidi atau genom kromosom. Umumnya sel somatis suatu organisme bersifat diploid. Tetapi kadang-kadang ditemukan individu yang memiliki kromosom lebih dari normal 2n. Misalnya, terjadinya sel kanker karena jumlah kromosomnya melebihi dari jumlah normal 2n. Bila jumlah kromosomnya 3 set disebut triploid 3n. Bila jumlah kromosomnya 4 set disebut tetraploid 3n. Bila jumlah kromosomnya lebih dari 4 set disebut poliploid. Individu poliploid umumnya merugikan organisme itu sendiri. Contohnya adalah pada semangka tanpa biji. Semangka tanpa biji jumlah kromosomnya adalah 3 set atau triploid 3 n. Karena tidak mempunyai biji, maka keberlangsungan organisme tersebut terancam. Dan inilah salah satu kerugian akibat poliploidi, dan semangka ini diperoleh dengan cara menginduksi biji semangka biasa diploid/2n dengan mutagen kolkisin. Hasil induksi ini adala h semangka yang tetraploid 4n. Semangka tetraploid 4n merupakan semangka yang mampu menghasilkan biji, sehingga bisa dibiakkan. Langkah berikutnya adalah menyialangkan semangka tetraploid 4n dengan semangka diploid 2n. Tanaman yang dipersilangkan ini akan menghasilkan biji yang bersifat triploid 3n. Kelak jika biji ini ditanam akan tumbuh menjadi semangka yang tidak berbiji. Diantara variasi kromosom yang paling mudah untuk diamati biasanya menyangkut jumlah kromosom yaitu euploidi ialah bila variasinya menyangkut seluruh set kromosom, dan aneuploidi ialah bila variasinya menyangkut hanya kromosom-kromosom tunggal di dalam suatu set kromosom. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kingdom Fungi/Jamur Klasifikasi Jamur, Pengertian, Contoh, Struktur Euploidi individu euploidi ditandai dengan dimilikinya set kromosom yang lengkap. Dimana euploidi terdiri dari Monoploidi merupakan satu set kromosom n secara karakteristik ditemukan dalam nukleus sejumlah organisme yang tidak begitu kompleks, misalnya fungi. Monoploidi pada organisme-organisme multiseluler kompleks biasanya lebih kecil dan tidak setangguh diploid yang normal. Diploidi merupakan dua set kromosom an adalah khas bagi kebanyakan hewan dan organisme-organisme multiselular kompleks. Keadaan diploid adalah hasil dari penyatuan dua gamet haploid. Triploid merupakan tiga set kromosom 3n bisa berasal dari penyatuan sebuah gamet monoploid n dengan sebuah ganet diploid 2n. Set kromosom ekstra pada triploid didistribusikan dalam berbagai kombinasi pada sel-sel nutfah, sehungga menghasilkan gamet-gamet yang secara genetis tidak seimbang. Karena triploid umumnya mengalami sterilitas, triploid tidak umum ditemukan dalam populasi-populasi alamiah. Tetraploid merupakan empat set kromosom 4n bisa muncul dalam sel-sel tubuh sebagai akibat penggandaan somatik jumlah kromosom. Penggandaan bisa berlangsuung secara spontan maupun diinduksi hingga terjadi dalam frekuensi tinggi melalui pemajanan terhadap zat-zat kimiawi tertentu, misalnya alkaloid kolkisin. Tetraploid juga dihasilkan oleh penyatuan gamet-gamet diploid yang belum tereduksi jumlah kromosomnya 2n. Poliploid. Isitilah ini bisa diterapkan untuk sel manapun yang kromosomnya lebih dari 2n. Tingkat ploidi yang lebih tinggi daripada tetraploid tidak umum ditemukan dalam populasi-populasi alamiah, tapi sebagin tumbuhan pangan kita yang paling penting merupakan poliploi. Contohnya, gandum roti umumnya merupakan hekasaploid 6n, sejumlah stroberi merupakan oktaploid 8n, dan lain-lain. Sejumlah triploid maupun tetraploid menunjukan fenotipe yangg lebih kuat daripada yang diploid. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kingdom Animalia Pengertian, Ciri, Klasifikasi Dan Contohnya Lengkap Aneuploidi individu aneuploid memiliki kekurangan dan kelebihan kromosom dibandingkan dengan jumlah kromosom diploid dari individu itu, misalnya 2n-1, 2n-2, 2n+1, 2n+2, dan sebagainya. Dengan penemuan Bridges pada tahun 1916 tentang adanya lalat Drosophila yang kekurangan sebuah kromosom-X jantan XO dan kelebihan kromosom kelamin betina XXY, yang diketahui sebabnya karena berlangsungnya nondisjunction diwaktu gametogenesis. aneuploidi bisa terjadi variasi dalam jumlah kromosom yang tidak melibatkan saluruh set kromosom, tapi hanya sebagian dari suatu set. Isitilah aneuploidi diberikan pada variasi-variasi semacam itu, dan akhiran somik biasanya mengacu pada suatu organisme tertentu dan jumlah kromosomnya yang mungkin saja merupakan situsari abnormal. Yang terdiri dari Monosomik. Organisme-organisme diploid yang kekuranagn satu kromosom dari salah satu pasangan disebut monosomik, dengan rummus genomik 2n-1. Trisonik. Diploid yang memiliki satu kromosom ekstra dipresentasikan oleh rumus kromosom 2n+1. Tetrasonik. Jika ada kromosom yang kuadruplikat pada organisme yang seharusnya diploid. Dinyatakan sebagai 2n+n. Trisomik ganda. Jika masing-masing dari dua kromosom yangb erbeda direpresentasikan dalam triplikat, trisomik ganda bisa dilambangkan sebagai 2n +1+1. Nulosomik. Suatu organisme yang kehilangan sepasang kromosomnya disebut nulosomik. Hasilnya biasanya letal dagi diploid 2n-n. Mutasi Kromosom Aberasi Kromosom Mutasi kromosom atau aberasi kromosom mutasi besar dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu Peruban set aneuploidi Perubahan set adalah perubahan pada jumlahnya. Menurut kejadiannya aneuploidi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu 1. Autopoliploidi, yaitu genom n mengganda sendiri. Hal ini dapat terjadi karena gangguan meiosis. 2. Alloppliploidi, terjadi karena hibrid antara spesies yang set kromosomnya berbeda. Yang termasuk aneuploidi adalah monoploidi n, triploidi 3n, tetraploidi 4n. 3n keatas disebut poliploidi. Perubahan set pada suatu sel dapat diusahakan dengan cara, dengan menghambat pemisahan kromosom, antara lain melalui Induksi kolkisin. Zat kolkisin dapat menghambat pembentukan gelendong pembelahan dan merintangi terjadinya anafase, sehingga kromatid yang terbentuk tidak berpisah ke kutub yang bersebrangan. Pada jagung dapat dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi. Dan pada tomat, dapat dilakukan dengan dekapitasi, yaitu dengan memotong tunas, dari bekas potongan akan timbul kumpulan sel dengan 4n. Bila dibiarkan akan tumbuh tunas yang akan mengandung populasi sel 4n. Pada manusia dapat terjadi pada pristiwa digini yaitu dua inti sel telur yang tetap terlindung satu plasma dan selanjutnya dibuahi satu sperma, dan diandri satu sel telur yang dibuahi satu sel sperma . diandri terjadi pada peristiwa terlambatnya pembuahan. Sedang digini dapat terjadi karena kegagalan sel kutub memisah. Orang yang mengalami aneuploid biasanya berumur pendek. Kelainan Kromosom Penyimpangan kromosom adalah gangguan dalam isi kromosom normal sel, dan merupakan penyebab utama kondisi genetik pada manusia, seperti sindrom Down. Beberapa kelainan kromosom tidak menyebabkan penyakit pada operator, seperti translokasi atau inversi kromosom, meskipun mereka dapat menyebabkan kesempatan lebih tinggi melahirkan anak dengan kelainan kromosom. jumlah abnormal kromosom atau set kromosom, aneuploidi, dapat mematikan atau menimbulkan gangguan genetik. Ada 4 tipe penyebab kelainan kromosom, yaitu 1 nondisjunction ada gangguan dalam pelepasan sepasang kromosom, entah terjadi pada sebagian atau seluruhnya; 2 translokasi terjadi penukaran 2 kromosom yang berasal dari pasangan berbeda; 3 mosaik terjadi salah mutasi pada mitosis/pembelahan di tingkat zigot; dan 4 reduplikasi atau hilangnya sebagian kromosom. Ada 2 jenis kelainan kromosom, yaitu Kelainan pada jumlah kromosom, dimana terdapat jumlah kromosom yang berlebihan disebut dengan trisomi, seperti adanya kromosom yang berjumlah 3 untai seharusnya hanya 2 untai atau sepasang atau jumlah kromosom yang berkurang disebut dengan monosomi, yaitu ada kromosom yang jumlahnya hanya 1 untai. Kelainan pada struktur kromosom, diantaranya adalah delesi pada kromosom yang menyebabkan kromosom lebih pendek dari kromosom normal, insersi pada kromosom yang menyebabkan kromosom lebih panjang dari normal dan berpindahnya bagian satu kromosom ke bagian kromosom yang lain atau yang disebut dengan translokasi. Kelainan kromosom yang paling sering diketemukan pada bayi adalah trisomi, yaitu trisomi 13 sindroma patau, trisomi 18 sindroma Edward trisomi 21 sindroma Down. Penyakit-penyakit kelainan kromosomal tersebut adalah sebagai berikut Trisomi Pada Manusia Individu trisomi mempunyai kelebihan sebuah kromosom, jika dibandingkan dengan individu disomi atau diploid 2n+1. Individu ini akan membentuk 2 macam gamet, yaitu gamet n dan gamet n+1. Trisomi pada manusia dibedakan atas trisomi untuk kromosom kelamin dan trisomi untuk autosom. Trisomi untuk kromosom kelamin Ini berarti bahwa kromosom yang kelebihan itu berupa kromosom kelamin. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jaringan Tumbuhan Pengertian, Ciri, Dan Macam Serta Fungsinya Lengkap Sindrom Klinefelter Sindrom Klinefelter merupakan salah satu kelainan kromosom seks yang paling umum ialah terdapatnya kromosom X ekstra pada seorang laki-laki, sehingga memiliki konstitusi kromosom seks XXY. Pria dengan kombinasi kelainan ini biasanya memiliki testis kecil dan mandul. Dalam kehidupannya kemudian mereka memperlihatkan tanda-tanda kemunduruan intelektual. Sindrom Klinefelter dapat diakibatkan gagalnya kedua kromosom X pada biang precursor sel benih diploid maternal memisahkan diri dan masuk selsel berbeda pada meiosis; malah kedua kromosom itu menuju ovum yang dibuahi spermatozoa yang membawa kromosom Y. Lebih jarang konstitusi XXY terjadi bilal spermatozoa-XY terjadi akibat gagalnya pemisahan kromosom X dan Y sewaktu meiosis membuahi ovum pembawa X normal. Kromosom seks sel-sel ayah dapat pula gagal memisahkan diri pada kedua pembelahan meiosis, dan hal ini menghasilkan konstitusi kromosom XXXY atau XXXXY. Varian sindrom Klinefelter demikian ditandai perkembangan mental yang sangat terbelakang. Kelainan lain pada pria ialah susunan XYY. Laki-laki dengan kombinasi khusus ini cenderung bertubuh tinggi-tinggi, dan terdapat indikasih bahwa beberapa diantaranya mempunyai predisposisi berkelakuan agresfi atau antisocial. Tingkat inteligensianya dapat sub-normal, namun umumnya tetap dapat mempunyai anak. Dalam hal ini pemisahan kromosom seks ayah yang kurang sempurna pada pembelahan meiosis kedua selama spermatogenesis menghasilkan, spermatozoas YY yang pada pembuahan memberi dua kromosom Y dan bukannya satu. Perempuan yang lahir dengan kromosom X tambahan dengan kata lain perempuan dengan XXX dapat pula disertai retardasi mental dan sejumlah di antaranya mandul. Kasus dengan kromosom X yang lebih banyak lagi misalnya XXXX dan XXXXX hanya memperburuk keadaan. Sindrmoa Triple-X Pada tahun 1959 untuk petrtama kalinya dilaporkan adanya individu triple-X, yaitu 47, XXX. Individu ini jelas mempunyai fenotif perempuan, tetapi pada umur 22 ia mempunyai alat kelamin luar seperti kepunyaan bayi. Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang lagi dan ia sedikit mendapat gangguan mental. Perempuan triple-X terkadang sulit dibedakan dari perempuan normal, meskipun ada tanda-tanda kelainan, seperti mental abnormal, menstuasi sangat tidak teratur. Perempuan XXX cenderung tinggi dan kurus. Mereka memiliki insiden yang lebih tinggi dari disleksia. Penelitian jacobs pada seorang pasien perempuan berusia 37 tahun menyatakan adanya menstruasi yang sangat tak teratur, ovarium seperti dalam keadaan menopause, pemeriksaan mikroskopis dari ovarium menunjukkan kelainan pada pembentukan folikel ovarium dan dari 63 sel yang diperiksa maka 51 sel memiliki 47 kromosom, sedangkan kromosom tambahannya adalah kromosom-X. Tes seks kromatis menunjukkan bahwa pasien itu mempunyai 2 buah seks kromatin. Ditemukan juga wanita poli-X, yaitu berupa tetra-X 48, XXXX dan penta-X49, XXXXX. Makin bertambah banyak jumlah kromosom-X yang dimiliki seseorang makin kurang intelegensinya dan semakin bertambah gangguan mentalnya. Sesuai dengan penelitian Jacobs yang menunjukkan bahwa banyak sel-sel dari jaringan ovarium yang mengandung kromosom XX, maka wanita Triple-X kebanyakan dihasilkan karena adanya nondisjunction pada waktu ibu membentuk gamet. Sindroma XYY Sindrom ini dialami oelh laki-laki, dimana mereka mempunyai kelebihan kromosom-Y, sehingga formula kromosom 47, XYY. Ini ditandai adanya abnormalitet mengenai lat genitalia luar dan dalam, tetapi tidak menumbuhkan anomali pada tubuh. hasil studi tentang pria XYY selanjutnya menyatakan bahwa mereka pada umumnya lebih agresif dibandingkan laki-laki normal dan mereka suka berbuat jahat serta melanggar hukum. Terjadinya pria XYY, dimana pria ini memiliki 2 buah kromosom-Y, maka nondisjunction tentunya berlangsung pada waktu ayah membentuk spermatozoa. Nondisjunction berlangsung selama meiosis II, sehingga ada spermatozoa yang memiliki 2 kromosom-Y. Apabila spermatozoa ini membuahi sel telur membawa X, maka terjadilah zigot yang kemudian berkembang menjadi anak laki-laki XYY 47, XYY. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kingdom Plantae Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Jenis Dan Contohnya Lengkap Sindrom Turner Sindrom dimana perempuan yang dilahirkan dengan satu kromosom X dan bukannya dua, menampakkan kondisi yang lebih jarang. Istilah umum yang dipakai untuk menyatakan bahwa kurang satu pasang kromosom homolog pada sel diploid adalah monosomi. Yun, monos, tunggal. Selain beberapa bayi dengan monosomi pada kromosom X dan sejumlah kasus monosomi 21, monosomi tidak dapat bertahan hidup. Diperlukan dua kromosom X agar ovarium dapat berkembang sempurna. Trisomi untuk Autosom Individu mempunyai kelebihan sebuah autosom dibandingkan dengan yang disomi atau diploidi. Oleh karena kelainannya terjadi pada autosom, maka individu yang menderita kelainan itu dapat laki-laki maupun perempuan. Yang terpenting diantaranya ialah Trisoma 21 atau yang disebut Sindroma Down Sindrom down adalah kelainan kromosom yang paling sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 bayi lahir dan bahkan lebih sering terjadi pada ibu yang hamil pada usia >35 tahun. Pada penderita sindroma Down terdapat tiga untai kromosom 21. Jumlah kromosom 21 yang berlebih ini mengakibatkan gejala-gejala seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan, berat badan bayi yang kurang normal, pendengaran dan penglihatan berkurang, otot-otot melemah hipotonia dan kecenderungan menderita kanker sel daerah putih leukemia. Dari sudut sitologi dapat dibedakan dua tipe sindroma down yaitu Sindroma Down Triplo-21 atau Trisomi 21, sehingga penderita memiliki 47 kromosom. Penderita laki-laki = 47, XY + 21, Sedang penderita perempuan = 47,XX + 21. Kira-kira 92,5% dari semua kasus sindrom down tergolong dalam tipe ini. Sindroma Down Translokasi. Translokasi adalah peristiwa terjadinya perubahan struktur kromosom, disebabkan karena suatu potongan kromosom bersambungan dengan potongan kromosom lainnya yang bukan homolog. Trisomi 13 atau sindroma Patau Sindroma patau disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 13 pada tiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Kelainan ini dapat menyebabkan gangguan berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, bibir dan rongga mulut bibir sumbing juga pertumbuhan jari tangan dan kaki tampak rusak. Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan frekuensi 1 dari 8000 sampai bayi yang lahir dan biasanya jika gejalanya sangat berat dapat menyebabkan kematian beberapa jam atau beberapa minggu setelah kelahiran. Sindroma patau ini terjadi karena adanya nondisjunction. Trisomi 18 atau sindroma Edward Sindrom edward disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 18 pada tiap sel penderita. Berlebihnya jumlah kromosom 18 ini jarang terjadi dengan frekuensi 1 dari 1500 bayi yang lahir dan gejalanya adalah retardasi mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul yang kecil, rahang bawah yang rendah, mulut kecil, ginjal double, tulang dada pendek, dan kelainan pada tangan dan kaki. 90% dari penderita meninggal dunia dalam 6 bulan pertama setelah lahir, sehingga sindroma ini tidak dijumpai pada anak dewasa. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sel Tumbuhan Jenis, Bagian, Gambar Dan Fungsinya Lengkap Bentuk Dan Ukuran Kromosom Untuk ukuran kromosom setiap spesies bervariasi. Untuk panjang pada Kromosom kurang lebih 0,5 um dan memiliki diameter 0,2-20 um. Sedangkan bentuk Kromosom berdasarkan jumlah dibagi menjadi empat yaitu Asentrik, kromosom yang tidak memiliki sentromer Monosentrik, kromosom yang hanya memiliki satu sentromer Disentrik, kromosom yang hanya memiliki dua sentromer Polisentrik, kromosom yang memiliki banyak sentromer Bentuk Kromosom berdasarkan letaknya yaitu Metasentrik, sentromer berada di tengah-tengah kromatid Submetasentrik, sentromer tidak terletak tepat di tengah kromatid Akrosentrik, sentromer terletak di bagian ujung dan tengah kromatid Telosentrik, jika sentromer terletak di ujung kromatid. Demikianlah pembahasan mengenai Penjelasan Kromosom Beserta Fungsi, Struktur Dan Bentuknya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Variasi kromosom merupakan proses dimana terjadi perubahan kromosom/struktur materi genetik yang akan diwariskan pada turunannya dan perubahannya bersifat permanen. Variasi dapat terjadi pada jumlah maupun struktur suatu - uploaded by Bruri Melky LaimeheriwaAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Bruri Melky LaimeheriwaContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 VARIASI DAN SINDROME KROMOSOM Bruri Melky Laimeheriwa Pendahuluan Variasi kromosom merupakan proses dimana terjadi perubahan kromosom/struktur materi genetik yang akan diwariskan pada turunannya dan perubahannya bersifat permanen. Variasi dapat terjadi pada jumlah maupun struktur suatu kromosom. 1. Variasi dalam jumlah kromosom Tiap spesies mempunyai jumlah kromosom yang karakteristik. Sebagian besar organisme tingkat tinggi adalah diploid, dengan dua set kromosom homolog satu set diberikan oleh tetua jantan dan set lainnya oleh tetua betina. Variasi dalam jumlah kromosom ploidy umum dijumpai di alam. Istilah euploidy diberikan kepada organisme dengan set kromosom yang jumlahnya berubah berkurang atau bertambah menurut jumlah dasar n. Aneuploidy adalah variasi jumlah kromosom yang terjadi tidak meliputi keseluruhan set kromosom, hanya pada bagian-bagiannya saja. Biasa ada sisipan “somic” dalam nomenklaturnya. Euploidy Aneuploidy Monoploid -> n kromosom atau Monosomic -> 2n – 1 satu set kromosom Triploid -> 3n kromosom atau Trisomic -> 2n + 1 tiga set kromosom Tetraploid*-> 4n kromosom atau Tetrasomic -> 2n + 2 empat set kromosom Double trisomic -> 2n + 1 + 1 Polyploid -> lebih dari 2n kromosom Nullosomic -> 2n - 2 * Autotetraploid -> bila ploidy melibatkan hanya set kromosom yang homolog Allotetraploid -> bila melibatkan set kromosom yang non-homolog Secara umum, variasi dalam jumlah kromosom ada dua jenis, yaitu Euploidi dan Aneuploidi Tabel 1 dan 2. a. Euploidi Euploidi ialah suatu keadaan dimana jumlah kromosom yang dimiliki oleh sesuatu makhluk merupakan kelipatan dari kromosom dasarnya kromosom haploidnya. Individunya disebut bersifat euploid Banyak dijumpai pada tumbuhan, pada hewan dan manusia jarang karena menyebabkan kematian. 2 Tabel 1. Variasi jumlah kromosom dalam euploidi Komplemen kromosom ABC merupakan 1 genom Triploid Tentraploid Pentaploid Heksaploid Septaploid Dan seterusnya Tiga 3n Empat 4n Lima 5n Enam 6n Tujuh 7n AAA BBB CCC AAAA BBBB CCCC AAAAA BBBBB CCCCC AAAAAA BBBBBB CCCCCC AAAAAAA BBBBBBB CCCCCCC b. Aneuploidi Aneuplodi ialah suatu keadaan dimana suatu organisme kekurangan atau kelebihan kromosom tertentu Individu disebut bersifat aneuploid Biasanya disebabkan karena nondisjunction. Tabel 2. Variasi dalam jumlah kromosom aneuploidi. Komplemen kromosom dengan ABC sebagai set haploid kromosom Monosomi Nullisomi Polisomi ada tambahan kromosom Trisomi Dobel trisomi Tetrasomi Pentasomi 2n-1 2n-2 2n+1 2n+1+1 2n+2 2n+3 ABC AB AB AB ABC ABC C ABC ABC B C ABC ABC C C ABC ABC C C C Beberapa kasus variasi jumlah kromosom pada manusia yang disebut sebagai sindroma. Sindroma Down trisomi-21 Ciri umum dari sindroma down Gambar 1 pada manusia adalah IQ rendah, tubuh pendek, kepala lebar, wajah membulat, kelopak mata memiliki lipatan epikantus mirip orang oriental’, mulut selalu terbuka. Formula kromosom yang terjadi adalah perempuan = 47,XX, +21 dan laki-laki = 47,XY, +21 3 Gambar 1. Kariotip trisomi-21 Sindroma Down. Sumber 2010. Skema terjadinya individu sindroma Down trisomi-21 Gambar 2 adalah melalui nondisjunction selama oogenesis ND = nondisjunction; MI = meiosis 1; MII = meiosis2 yang dapat digambarkan sebagai berikut Gambar 2. Skema terjadinya Trisomi-21 Sindroma Down. Sumber 2010. 4 Sindroma Trisomi-18 Sindroma Edward’s Ciri-ciri Sindroma Edward’s Gambar 3 antara lain kelainan pada banyak alat tubuh, telinga rendah, rahang bawah rendah, mulut kecil, tuna mental, ginjal dobel, tulang dada pendek, dan hanya dijumpai pada anak-anak, pada dewasa tidak pernah karena mengakibatkan kematian. Gambar 3. Kariotip Trisomi-18 Sindroma Edward’s, Sumber 2010. Sindroma Turner Penderita sindrom ini Gambar 4 memiliki ciri sebagai berikut kehilangan 1 kromosom X, gonad tidak berfungsi dengan baik, tidak memiliki ovarium atau uterus, tubuh pendek, tTidak punya lipatan pada leher, wajah menyerupai anak kecil dan dada berukuran kecil. Formula kromosomnya adalah 45, XO. 5 Gambar 4. Karyotype penderita sindrom Turner Sumber 2010. Sindroma Klinefelter Penderita Sindroma Klinefelter adalah pria dengan ciri seperti wanita yakni tumbuhnya payudara, pertumbuhan rambut kurang, lengan dan kaki ekstrim panjang sehingga seluruh tubuh nampak tinggi, suara tinggi seperti wanita, testis kecil, Genitalia eksterna tampak normal tetapi spermatozoa biasanya tidak dibentuk sehingga individu bersifat steril. Formula kromosom 47, XXY, dengan kariotipe seperti pada gambar 5. Gambar 4. Kariotip sindroma Klinefelter. Sumber 2010. 6 Bagaimana sindrom ini dapat terjadi ? Dapat dilihat pada skema di bawah ini Gambar 5 Gambar 5 Diagram perkawinan yang menunjukkan terjadinya individu dengan sindroma Klinefelter, Sumber 2010. Sindroma Tripel-X Penderita Sindroma Tripel-X adalah perempuan dengan ciri-ciri alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang, mental abnormal, menstruasi sangat tidak teratur. Formula kromosom Sindroma Tripel-X 47,XXX sedangkan Bagaimana hal ini dapat terjadi, dapat dijelaskan pada Gambar 6. Gambar 6. Skema terjadinya wanita tripel-X 47, XXX. Sumber 2010. 7 Pria XYY Ciri umum dari pria XYY antara lain agresif, suka berbuat jahat serta melanggar hukum, abnormalitas pada alat genitalia luar dan dalam, namun tidak menimbulkan anomali pada tubuh. Kariotip sindrom ini dapat dilihat pada Gambar 7, sedangkan skema terjadinya dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 7. Karyotipe anak dengan tambahan kromosom-Y 47,XYY. Sumber 2010. Gambar 8. Skema terjadinya pria XYY. Sumber 2010. 8 Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome HGPS Kelainan ini ditandai dengan penuaan dini dari individu penderitanya, biasanya hanya bertahan hingga usia 20 tahun, penderita memiliki tubuh yang ringkih, seperti orang tua dan mengalami beberapa gangguan sistem tubuh seperti arterosklerosis dan kardiovaskular. Umumnya kelainan genetik ini disebabkan oleh mutasi titik pada gen LMNA gen lamin A, mengakibatkan tergantinya sitosin dengan timin sehingga protein lamin A tidak dapat berfungsi dengan baik. Lamin A merupakan protein struktural penyusun inti sel manusia memperkuat sel. Jika protein lamin A berubah, maka akan merubah bentuk dan fungsi membran inti sel yang mengakibatkan kematian sel secara prematur. 2. Variasi dalam ukuran kromosom. Umumnya, sebagian besar organisme mempunyai kromosom yang terlalu kecil dan terlalu banyak untuk menjadi subyek penelitian sitologi. Lalat buah Drosophila dianggap organisme yang digemari untuk studi genetika karena bisa menghasilkan banyak keturunan dalam lingkungan terkurung sebuah botol kecil dalam jangka waktu singkat. Ada empat pasang kromosom diploid pada D. Melanogaster, dengan bentuk yang sangat kecil dalam sel-sel reproduksi serta sel-sel tubuhnya. Ada kromosom besar 100 kali lebih besar yang tidak biasa, ditemukan dalam sel-sel kelenjar ludahnya. Kromosom-kromosom raksasa ini diduga terdiri atas 100 – 1000 benang chromatin chromonemata yang menyatu, dinamakan polytene. Variasi dalam susunan segmen kromosom. Secara kebetulan kromosom bisa mengalami kerusakan spontan, atau bisa diinduksi dengan radiasi ion dalam frekuensi tinggi sehingga rusak. Ujung-ujung yang patah dari kromosom sedemikian seakan-akan bersifat lengket dan bisa menempel kembali ke kromosom yang non-homolog. Peristiwa ini dinamakan translocations translokasi, yang mengubah struktur kromosom baik secara genetis maupun morfologis. Panjang kromosom dapat bertambah atau berkurang, bergantung pada ukuran patahan yang ditranslokasikan. Dalam kasus lain, anggap bahwa susunan normal segmen-segmen dalam suatu kromosom adalah 1-2-3-4-5-6 dan terjadi patahan di bagian 2-3 dan 5-6, lalu patahan tersambung kembali dalam urutan yang berlawanan, misalnya 1-2-5-4-3-6. Kejadian ini disebut inversions inversi. Inversi Gambar 9 ada dua macam Gambar 10, yaitu pericentric inversion yang melibatkan sentromer dan paracentric inversion tidak melibatkan sentromer. 9 Gambar 9. Kemungkinan berasalnya inversi, Suryo, 1997 Gambar 10. Kemungkinan macamnya inversi Suryo, 1997 Translokasi Gambar 11 merupakan peristiwa pemindahan suatu bagian dari sebuah kromosom ke bagian dari kromosom lain yang bukan homolognya. 10 Gambar 10. Translokasi Sumber 2010. Macam atau tipe translokasi antara lain translokasi sederhana, translokasi pemindahan dan translokasi resiprok Gambar 11. Gambar 11. Tipe-tipe Translokasi. Sumber 2010. 11 4. Variasi dalam jumlah segmen kromosom Kehilangan suatu segmen kromosom dinamakan deletions deficiencies. Kehilangan segmen kromosom bisa sedemikian kecilnya, hanya berupa gene atau bagian dari gene. Deletions tidak mengembalikan kondisi normal, karena segmen yang hilang itu tidak bisa diganti. Kehilangan segmen dalam porsi tertentu biasanya bersifat lethal bagi organisme diploid karena ketidakseimbangan genetis. Segmen ekstra atau segmen tambahan pada suatu kromosom duplications atau additions bisa terjadi dalam berbagai cara. Umumnya, kehadiran segmen ekstra ini tidak sebegitu berakibat buruk terhadap organisme dibandingkan dengan suatu defisiensi atau delesi. Ada yang beranggapan bahwa duplikasi berguna dalam evolusi bahan genetis baru. Delesi atau defisiensi Gambar 12 adalah mutasi kromosom karena hilangnya suatu segmen materi genetik dan informasi genetik yang terdapat dalam suatu kromosom. Penyebabnya antara lain pemanasan, radiasi, virus atau bahan kimia Gambar 12. Terjadinya delesi sebuah kromosom putus di dua tempat, Suryo, 1997 Segmen kromosom yang terdapat di antara dua tempat yang patah itu terlepas dan hilang dalam plasma karena tidak memiliki sentromer. Sindroma Cri-du-chat Karyotipe penderita sindroma Cri-du-chat, kromosom nomor 5 mengalami delesi pada lengan pendeknya Gambar 13. Gambar 13. Karyotipe penderita sindroma Cri-du-chat. Sumber 2010. 12 Wolf-Hirschhorn Syndrome • Terjadi karena delesi pada bagian lengan pendek p kromosom • Kelainan ini sangat jarang terjadi • Penderita mengalami mikrocephali, sumbing, kemunduran mental, cacat pada kulit kepala, hemangioma pada beberapa bagian tubuh • Hemangioma tumor jaringan lunak yang muncul pada bayi atau anak-anak usia kurang dari satu tahun dan tidak berbahaya. Duplikasi Gambar 14-16 merupakan mutasi kromosom yang disebabkan oleh terulangnya suatu segmen dari kromosom. Gambar 14. Terjadinya duplikasi Sumber 2010. Gambar 15. Skema terjadinya duplikasi kromosom homolog. Sumber 2010. 13 Gambar 16. Tipe-tipe duplikasi. Sumber 2010. Peristiwa duplikasi dapat ditemukan pada lalat buah Drosophila melanogaster Gambar 17. Lalat normal bermata bulat, lalat mutan bermata sempit Bar’ hasil dari duplikasi pada kromosom-X. Gambar 17. Pengaruh berbagai susunan bagian 16A dari kromosom X D. melanogaster terhadap ukuran mata. Sumber 2010. 14 5. Variasi dalam morfologi kromosom. Bentuk kromosom bisa berubah setiap terjadi pembelahan sel bila sudah terjadi patahan karena translokasi atau inversi. Pematahan dan penempelan segmen kromosom bisa terjadi berulang kali, dan siklus kejadian ini dinamakan breakage-fusion-bridge cycle. Bentuk kromosom tidak selalu seperti batangan rod shape. Karena mengalami siklus breakage-fusion-bridge tadi, sering ditemukan kromosom berbentuk cincin ring chromosome pada organisme tingkat tinggi. Dikenal juga Robertsonian rearrangements Robertsonian translocations pada beberapa spesies ikan, yaitu traslokasi antara dua kromosom akrosentris di mana patahan pada satu kromosom dekat sentromer dan pada kromosom lainnya patahan terjadi tepat di belakang sentromer. Kromosom lebih kecil yang terbentuk biasanya tidak cukup mengandung bahan heterochromatic dan cenderung menghilang, sehingga hanya tertinggal satu kromosom metasentris. Robertsonian translocations menyebabkan pengurangan jumlah kromosom. 6. Pengamatan umum terhadap spesies air. Beberapa hal yang diperoleh dari pengamatan umum sitogenetika terhadap spesies air adalah sebagai berikut 1. Lebih sedikit ADN dibandingkan dengan vertebrata tingkat tinggi, tetapi sama dalam jumlah kromosom. Jadi, ukuran rata-rata kromosom menjadi lebih kecil. Tabel 3. Kandungan DNA beberapa organisme 2. Karyotipe dengan 48 kromosom akrosentris adalah yang paling khas pada ikan. a. kira-kira seperempat punya 2N=48 b. lebih dari separuh masuk kelas 2N=46, 2N=48, dan 2N=50. c. sisanya tersebar dari 2N=20 pada Crassostrea gigas sampai 2N=108. Catatan ini dari sampel yang relatif sedikit, dari keselu-ruhan jumlah spesies yang ada. 3. sebagian besar perubahan-perubahan kromosom tampaknya merupakan mekanisme penting dari perubahan-perubahan karena evolusi. a. mikrokromosom pada beberapa ikan primitif, misalnya sturgeon, ratfish dan skates. b. kenyataan akan perubahan-perubahan yang besar pada jumlah kromosom dan kandungan ADN di antara spesies yang saling bertalian. Tampak pada tiga famili ikan cyprinidae, catostomidae dan salmonidae. 4. mekanisme penentuan seks kelamin umumnya tidak berbeda nyata dan sangat meluas sex determining mechanism generally not highly differentiated and very diversed. Differensiasi seks pada vertebrata tingkat tinggi didasarkan pada kromosom tertentu, dan ini secara fisik dikenal. Dapat mengenal banyak tipe yang berbeda pada spesies air a. aksi lingkungan terhadap gen, -> seks ditentukan oleh faktor-faktor berikut tingkat kepadatan populasi, rasio antara kedua seks, kondisi pada waktu lahir, perkembangan semasa embrio, dsb.. 15 b. aksi differensial dari gen tunggal differential action of single gene tampak pada beberapa jenis ikan, serta lebih merupakan masalah kontrol terhadap gen. c. aksi dari suatu seri gen multiple genes. Pada Hymenoptera lebah, yang heterozygot adalah betina, yang homozygot adalah jantan, dan hemizygot haploid adalah jantan. 7. Perubahan pada struktur kromosom ikan. Ada dua tipe yang umum terjadi di antara spesies ikan, sebagai berikut 1. Robertsonian rearrangements/events yang menyatakan bahwa dua akrosentris pada satu spesies bersambung menjadi satu metasentris pada yang lain. Kemudian diusul bahwa mungkin kebalikannya yang terjadi, yaitu satu metasentris memisah menjadi dua akrosentris. Hasilnya, perubahan pada jumlah kromosom, tetapi tanpa perubahan pada jumlah lengan arm number. 2. Pericentric inversion, yaitu perubahan dalam kromosom yang melibatkan sentromer. Hasilnya, tidak ada perubahan pada jumlah kromosom, tetapi perubahan dalam jumlah lengan. Perubahan struktur kromosom ini terjadi di antara spesies ikan salmon dan trout. Sudah ada yang menggunakannya untuk menjelaskan evolusi pada salmon dan trout. 8. Penggunaan analisis kromosom dalam bidang perikanan. Sifat-sifat atau ciri-ciri yang menyebabkan analisis ini terpakai 1. Jumlah yang tetap serta sifat-sifat fisik pada satu spesies. - memungkinkan identifikasi dan membedakan spesies. - dapat digunakan untuk identifikasi persilangan antar spesies. 2. Hubungan evolusi yang konsisten. - spesies yang lebih dekat hubungannya punya sifat-sifat kromosom yang lebih sama, daripada yang jauh hubungannya. - memungkinkan penggunaan cytogenetics dalam sistematik dan klasifikasi. 3. Variasi yang ditentukan secara genetis adalah sama dalam satu spesies. Ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mencirikan populasi. 4. Ketidakhadiran dari sebagian besar unit kromosom mengantar ke efek biologis yang besar. Mungkin digunakan dalam pemuliaan untuk daya tahan dan reproduksi yang lebih baik. Menilai kembali assessment kerja di bidang kromosom untuk masalah perikanan, dapat dikatakan bahwa ada segi-segi yang baik positif dan ada pula segi yang negatif. Segi-segi yang baik adalah konsisten dalam satu spesies, beberapa variasi yang mungkin digunakan untuk menerangkan populasi, dan prosedur analisis agak sederhana yaitu menghitung jumlah dan tentukan sifat-sifat fisik. Sedangkan segi yang negatif adalah prosedur yang memakan waktu, memerlukan ketrampilan yang pasti, tidak bisa untuk analisis yang cepat, tekniknya masih sangat primitif, walaupun berkembang cepat. Hal ini, termasuk juga kromosom yang kecil, menyebabkan analisis menjadi sulit. Selain itu masih terbatas, dilihat dari sudut data yang bisa diperoleh. Setelah mendapat jumlah, ukuran dan bentuk, tidak banyak yang bisa dilakukan tanpa perlakuan lebih lanjut. Dengan kata lain, baik untuk mendapat informasi dasar biologis basic biological info serta dalam memberi batasan kelainan tingkah laku anomalous behaviour, dan tidak cocok bila butuh data yang cepat. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. BerandaGambarkan diagram sel yang memiliki jumlah kromoso...PertanyaanGambarkan diagram sel yang memiliki jumlah kromosom 4 AA + diagram sel yang memiliki jumlah kromosom 4 AA + XYY. TTT. TeacherPembahasanApabila jumlah kromosom suatu individu disimbolkan dengan 4 AA + XYY berarti jumlah kromosomnya terdiri dari 4 pasang autosom atau 8 buah autosom dan tiga gonosom yaitu jumlah kromosom suatu individu disimbolkan dengan 4 AA + XYY berarti jumlah kromosomnya terdiri dari 4 pasang autosom atau 8 buah autosom dan tiga gonosom yaitu XYY. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!4rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!OJOkana Jabbar Wibisana Makasih ❤️©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

gambarkan diagram sel yang memiliki jumlah kromosom 4 aa xyy